Pendapat mengenai "Lebih baik tidak berhijab tetapi sopan dari pada berhijab tetapi masih suka mebicarakan aib atau kejelekan orang lain"

Assalamualaikum Wr. Wb. teman-teman semua🌻

Nama : Rahmanita Fauziah
Kelas : X MIA 1
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Guru Pembimbing : Rizka Susilawati, M. Pd
Asal Sekolah : SMAN 1 Kabupaten Tangerang
Hari/Tanggal : Kamis, 07 November 2019

Kelompok 6
Anggota:
Shindy Leviana Putri
Gusti Putu Wulandari
Khafilah Hendra Yani
Mitha Aura Rengganis
Nazwa Kurnia Yunita
Rahmanita Fauziah
Rifa Aulia Bahri.     

          🌲🌲🌲


Halo teman teman,Apa kabar ?tentunya baik,bukan?semoga teman teman semua selalu dalam keadaan sehat wal afiat dan berada dalam lindungan Allah swt Aamiin. Sebelumnya saya sudah pernah bahas tentang "memahami aurat dan batasan-batasannya".Nah,sekarang saya ingin memberikan tanggapan mengenai pernyataan"lebih baik tidak berhijab,tetapi sopan dari pada berhijab,tetapi masih suka membicaran aib atau kejelekkan orang lain". Menurut teman-teman gimana?Apakah setuju dengan pernyataan tersebut?Atau justru bertolak belakang?

Dari pada bingung,lebih baik disimak baik-baik ya..

Kita seringkali mendengar perkataan orang-orang seperti, "Ih, dia berhijab, tapi kok masih suka ngomong kasar, sih? Kok masih suka ngomongin orang lain?" Padahal, secara tak sadar, dirinya juga membicarakan orang lain.


Sebenarnya, keduanya memiliki sisi negatif. Jika bisa berjilbab sekaligus berakhlak baik, kenapa tidak? Namun, jika dibandingkan antara lebih baik tidak berhijab, tetapi sopan atau lebih baik berhijab, tetapi berakhlak kurang bagus (seperti suka membicarakan aib orang lain), kita harus memahami dulu, nih, tentang apa yang telah Allah ta’ala syariatkan kepada seorang muslimah terkait jilbab. Seperti yang kita tahu, Allah ta’ala dengan tegas memerintahkan muslimah untuk mengenakan jilbab. Dalam Kitab-Nya Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Artinya :
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59)

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya:
“Katakanlah kepada wanita-wanita beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung'.” (Qs. An-Nur: 31)

Dari kedua ayat tersebut, telah jelas bahwa perintah berjilbab bagi seorang muslimah adalah wajib, teman-teman. Semua ulama sepakat tentang wajibnya tubuh seorang muslimah untuk ditutup dan tidak ditampakkan kecuali kepada yang berhak melihatnya. Maka, dengan dalil ini bisa dikatakan bahwa menutup aurat dengan berjilbab bagi seorang muslimah bukanlah menjadi suatu hal yang baik lagi bagi dirinya, melainkan menjadi sebuah kewajiban yang tentu di dalamnya akan terdapat banyak kebaikan dan maslahat bagi dirinya. Ingat, berhijab itu wajib, kudu, harus, mesti, ya.

Jadi, jilbab adalah wajib dikenakan tiap muslimah yang telah memasuki usia baligh, tanpa melihat apakah moralnya baik atau jelek, sedangkan moral adalah sesuatu yang dituntut dalam kehidupan sosial. Maka, itu yang harus diketahui setiap muslimah terlebih dahulu. Adapun setelahnya jika dia tidak mengenakan, maka tentu saja berkonsekuensi dosa dan ada keharusan dari yang lain mengingatkannya untuk mengenakan, kalaupun tidak mau, yang menasihati bebas tugas. Tentu juga sebaliknya, jika dia mengenakan, maka pahala akan terus mengalir padanya selama jilbab itu bertengger di kepalanya, sebagai bentuk balasan atas ketaatan menjalankan perintah. Soal jilbabnya lebar, kecil, bajunya ketat, longgar, akhlaknya buruk, baik, itu bab menyendiri lagi yang berhubungan dengan tingkat keimanan dan ketakwaan seseorang. Namun ingat, jangan punya pikiran, "Wah kalau gitu, aku urakan saja deh, kan, dosaku pasti dikurangi pahala jilbab." Kalau yang jenis seperti ini, justru dosanya berlipat karena menyalahgunakan syariat. Sebaiknya jadilah muslimah berhijab yang tidak suka membicarakan aib atau keburukan orang lain karena hal tersebut akan mendatangkan dosa.



🌲🌲🌲

Jadi,lebih baik kita memperbaiki diri dengan tidak menjadi muslimah yang berhijab namun masih suka membicarakan aib atau kejelekan orang lain,sebab hal itu tidak diperbolehkan dalam agama. Dan untuk muslimah semua,hijab itu penting jadi jangan sampai terlepas dari diri kita yaa. Kemudian,untuk yang belum berhijab,ayo segera gunakan hijab sebagai wujud cerminan kita sebagai seorang muslimah.

Cukup sekian pendapat kami mengenai "Lebih Baik Tidak Berhijab, tetapi Sopan atau Berhijab, tetapi Masih Suka Membicarakan Aib atau Kejelekan Orang Lain?" yang kami sampaikan. Kurang lebihnya mohon dimaafkan, ya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi saya,kalian, kita, dan orang banyak. Sekian dari saya dan terima kasih!

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Komentar

Verra aprilia mengatakan…
Subhanaallah ughtea😍
Aisya Amelia mengatakan…
"komen jing" disuruh rahma
syahminad mengatakan…
bermanfaat bangett
Siti Mahfuzoh mengatakan…
"Joh komen jing" uda tuh ma
Afifahmeilina mengatakan…
Uwuyy petjahhhh Kren boleh mantul😮
Mitha Aura mengatakan…
Wuiiih subahanallah ukhty
Mitha Aura mengatakan…
Wuiiih subahanallah ukhty
Udiariniputri_ mengatakan…
Subhanallah maaa😍
Dwiyas mengatakan…
Ukhtiiii😍
Unknown mengatakan…
Yaampun bermanfaat sekalii